Kamis, 15 Desember 2011

Character Building III UTS

Topik I : Terbuka Kepada Hal Gaib
Kepercayaan pada Hal Gaib
Manusia memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang bersifat gaib (perasaan religius)
Hal gaib dimaksud adalah sesuatu yang dipercayai sebagai nyata adanya walau tidak kelihatan di mata.
Hal gaib : Sesuatu yang supra natural, adikodrati, melampauhi kenyataan duniawi, bersifat transenden
Hal gaib : tidak selalu kita artikan sebagai Tuhan
Pengalaman Transendental Manusia
1. Pengalaman akan keterbatasan atau ketakberdayaan telah membuka hati dan jiwa manusia bahkan kesadarannya tentang adanya kekuatan yang mengatasi kekuatan dan daya tangkapnya sendiri (Rudolf Otto menyebutnya sebagai “misteri”)
2. Pengalaman mistik juga (pengalaman menyatu dengan yang ilahi) merupakan pengalaman yang mengantar manusia pada keyakinan akan adanya hal gaib
Corak Kepercayaan pada Yang Gaib
1. Praktek magi
a. Obyek kepercayaan : hal-hal yang impersonal
b. Tujuan kepercayaan: memanipulasi daya-daya alam untuk mencapai tujuan-tujuan yang bersifat pribadi
c. Cara berhubungan: berlangsung secara individual, mempergunakan seorang penyihir (dukun). Dalam prakteknya ada magi yang sungguh-sungguh jahat (black magic)
2. Magi dan agama
- Agama telah mengalami perkembangan besar dibandingkan praktek magi
- Dalam agama, hal yang disebut gaib menjadi lebih eksplisit, dan disebut “Tuhan”
- Magi bersifat manipulatif dan mengontrol serta memaksa daya-daya supra natural demi tujuan pribadi, sedangkan agama lebih merupakan sikap tunduk dan taat serta sikap penyerahan kepada yang Ilahi
- Magi mengedepankan tujuan individual, bersifat mengelabui dan berbau muslihat, sedang agama berlangsung dalam suasana sosial kebersamaan
Keterbukaan kepada Hal Gaib Sebagai Keterbukaan pada Kebaikan
Ajaran-ajaran kitab keagamaan yang diklaim berasal dari yang ilahi (Gaib) selalu mengarahkan orang untuk kebaikan
Demi perbaikan akhlak dan perbaikan hidup bersama
Dapat diaplikasikan dalam kenyataan sosial-individual berikut:
Manusia ingin hidup baik
Menjadi baik tidak mudah
Manusia mau menolong dan ditolong
Mengembangkan Keterbukaan pada Kebaikan
Menjadikan keterbukaan kepada kebaikan sebagai modal utama
Terus memperbaiki gambaran tentang Yang Gaib (Tuhan)
Berangkat dari praktek ritual ke hidup nyata
Bersikap terbuka dan kritis menghayati hidup keagamaan
Bekerjasama dengan agama-agama lain untuk mewujudkan kebaikan bersama
Topik II : Gambaran Manusia Tentang Tuhan
Gambaran Tentang Tuhan
1. Politeisme
Manusia percaya bahwa ada banyak penguasa yang berpengaruh dalam kehidupan manusia yang dijuluki sebagai para dewa. Kepercayaan ini adalah “percaya akan banyak Allah”
2. Henoteisme
Pertama : yang berkuasa atas dunia ini bukan banyak melainkan satu, namun penguasa di satu tempat berbeda dengan penguasa di tempat lain
Kedua : ada banyak dewa, tetapi hanya satu yang mahakuasa
Ketiga : dewa atau penguasa di satu zaman berbeda dengan zaman lain
3. Monoteisme
Percaya hanya ada satu penguasa di dunia ini, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Teori Tentang Tuhan
1. Deisme
Deisme berpendapat bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu, setelah selesai menciptakan ala mini, keluar dari padanya dan tidak pernah kembali lagi
2. Panteisme
Panteisme berpendapat bahwa Tuhan, setelah selesai menciptakan ala mini, tetap saja tinggal di dalamnya, dan masih mengendalikan semua ciptaan-Nya
3. Teisme
Pandangan ini menyatakan bahwa Tuhan, setelah selesai menciptakan alam ini, keluar daripadanya, tetapi masih mengontrolnya.
Bagaimana Manusia Menggambarkan Tuhan Menurut Kepercayaan Dan Iman Mereka
1. Pembedaan tiga dewa (Hindu)
Adanya Trimurti, yaitu Brahma (Dewa Pencipta), Wisnu (Dewa Pemelihara) dan Siwa (Dewa Perusak)
2. Allah Tritunggal (Kristiani)
Konsep Tuhan dalam Tritunggal adalah : Allah Bapa yang ada di Surga (gambaran tentang kesempurnaan, kesenangan, keindahan ketenangan dan ketentraman), yang menjelma menjadi manusia, Yesus Kristus (100% manusia dan 100% Tuhan) yang diutus-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa. Dan setelah kematian-Nya, Ia bangkit dan naik ke surge, namun tetap berpengaruh atas manusia dalam kuasa Roh Kudus (realitas kuasa Allah yang masih tetap hidup dan melindungi dunia ini hingga kini dan selamanya)
3. Tuhan dan sifat-sifat-Nya (Islam)
Tuhan dinyatakan sebagai sesuatu yang “Gaib” yang wujud-Nya tidak terlihat oleh mata, suaranya tidak terdengar, dan oleh karena-Nya apapun dan seperti apa pun pikiran manusia membayangkan wujud Allah, pastilah salah
4. Bukan sebagai pribadi (Buddha)
Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi (personifikasi), tidak bersifat antropomorfisme (seperti sifat manusia) dan antropopatisme (perasaan manusia).
Implikasi Gambaran Tentang Tuhan dalam Keseharian :
1. Tuhan Maha Kuasa
2. Tuhan Maha Adil
3. Tuhan Maha Tahu
4. Tuhan Maha Pemaaf dan Pengampun
5. Tuhan Maha Pengasih
Topik III : Iman Dan Agama
Pengertian Iman
Secara etimologis “iman” berasal dari kata Arab : Percaya, merasa aman
Dalam kata itu terkandung pengertian: mantap, teguh, kokoh, stabil, tak tergoncangkan
Sebagai berada dalam hati
Kesatuan, keselarasan dan keserasian antara kata hati, ucapan dan perbuatan
Iman sebagai jawaban manusia atas pewahyuan Tuhan
Penyerahan diri secara total kepada Tuhan
Pengertian Agama
Agama pada dasarnya adalah sikap dasar manusia yang seharusnya kepada Tuhan. Agama mengungkapkan diri dalam sembah dan bakti sepenuh hati kepada Tuhan. Berbeda dengan iman yang didasarkan pada pewahyuan Tuhan, agama sebenarnya merupakan hasil usaha manusia, yang dikembangkan dlam rangka mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan pengungkapan iman.
Proses Terbentuknya Iman Dan Pengembangannya
1. Proses terbentuknya cinta
a. Dimulai dari perkenalan
b. Memperkenalkan iman
c. Menghadapi tantangan
2. Memupuk dan mengembangkan cinta kepada Tuhan
a. Bhakti Yoga
b. Cinta kepada Tuhan sebagai prioritas utama
c. Iman dan perbuatan
Aplikasi Konkrit Iman dalam Praktek Sehari-hari
1. Aktif beribadat
2. Menjadikan iman sebagai sumber inspirasi
Beriman dan Beragama
Seorang yang beragama bukanlah jaminan bahwa dia juga beriman dalam arti yang sesungguhnya
Kita tidak cukup hanya beragama. Yang lebih penting adalah bahwa kita beriman, dan hidup sebagai orang beriman dalam kehidupan nyata
Topik IV : Ibadat Kepada Tuhan
1. Ibadat ritual dalam agama Islam
- Shalat : sebagai ritual utama dalam agama Islam. Diawali dengan berwudhu, dengan mengikuti urutan tertentu
- Ibadah Puasa
- Ibadah Ritual Haji (ada upacara Haji Besar)
2. Ibadat ritual dalam agama Kristen
- Ibadat (kebaktian) dalam agama Kristen selalu berpusatkan pada Kristus
- Ada Ibadat Mingguan (umumnya sekali seminggu); dan ada juga Ibadat Harian
- Perayaan Sakramen mendapat kedudukan penting dalam perayaan liturgi kebaktian.
3. Ibadat ritual dalam agama Hindu
- Ritual dalam bentuk Puja : Trisandhya (dilakukan 3 x sehari); Suryasewana (pemujaan kepada Tuhan); Berjapa (berkaitan dengan penyucian diri, pemujaan dan konsentrasi); Sembahyang /Muspa (Menyembah Tuhan dengan memakai sarana kembang); Tirthayatra (Meningkatkan kehidupan spiritual dengan mengunjungi tempat-tempat suci)
- Ritual dalam bentuk Yajna : Biasanya dilakukan untuk kesejahteraan material manusia).
4. Ibadat ritual dalam agama Buddha
- Ritual sempurna melibatkan ketiga ungkapan keberadaan manusia : Tubuh (gerak), perkataan (mantra), dan pikiran (meditasi)
- Beberapa ritual utama: Doa (Mengungkapkan pengharapan dan bukan meminta); Paritta dan Mantra (Bacaan perlindungan agar terhindar dari kejahatan); Persembahan (Biasanya dilakukan sebagai cara untuk mengembangkan potensi batin dan melatih pikiran); Uposata (Masuk untuk berdiam diri dalam keluhuran)
Makna ibadat kepada Tuhan
- Sebagai perayaan iman (celebration of faith)
- Membawa seluruh aktivitas hidup kepada Tuhan
- Menimba kekuatan yang akan dibawa dalam kehidupan
Menghayati kehyusukan ibadat
- Mempersiapkan diri dengan baik
- Mengikuti dengan kesunguhan hati
- Hidup sebagai orang yang selalu dibaharui (mengibadahkan seluruh hidup)
- Ibadah berperan membaharui hidup kita, yang dalam kenyataannya selalu
tenggelam dalam rutinitas sehari-hari
Topik V : Hari - Hari Besar Keagamaan
Hari - Hari besar dalam agama Islam
Maulid Nabi : Hari kelahiran nabi Muhammad, jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijriah
Isra’ dan Mi’raj : Untuk memperingati peristiwa diwajibkannya shalat lima waktu bagi umat Islam
Nuzulul Qur’an : Hari untuk memperingati turunnya Wahyu Al-Qur’an yang pertama kali, tgl 17 Ramadhan
Tahun Baru Hijriah: Memperingati pindahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah
Idul Adha : Untuk memperingati ketabahan dan kesabaran nabi Ibrahim sewaktu diminta Tuhan untuk menyembelih anaknya
Idul Fitri : Ungkapan syukur atas keberhasilan menjalani puasa selama sebulan penuh
Hari - Hari besar dalam agama Kristen
Natal : Hari raya kelahiran Yesus Kristus
Paskah : Hari raya kebangkitan Yesus
Kematian Yesus : Memperingati kematian Yesus di atas salib
Kenaikan Yesus : Memperingati kenaikan Yesus ke surga
Pentakosta : Hari kelima puluh sesudah Paskah : Memperingati turunnya Roh Kudus di atas para rasul Yesus
Peredaran tahun literatur Gereja
Hari - Hari besar dalam agama Hindu
Hari raya Galungan dan Kuningan : Hari raya untuk merayakan kemenangan dharma atau kebenaran melawan adharma atau kebatilan
Hari Raya Nyepi : Perayaan tahun baru Saka
Diisi dengan ibadat tapa, brata yoga semedi, penyepian: amati geni, amati karya, amati lelungan, amati lelanguan. Umat Hindu menekankan bharata, yoga, tapa, samadhi.
Sehari sebelum perayaan, Nyepi dimulai dengan upacara Bhuta Yajna : Upacara kurban untuk membina hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama dan dunia (konsep Trihitakarana)
Besoknya perayaan Nyepi disusul dengan upacara Ngembak Geni : acara silaturrahmi, saling bermaafan, bersyukur dan introspeksi diri
Hari - Hari besar dalam agama Buddha
Hari Suci Magha : Memperingati kejadian penting berkumpulnya 1250 biksu untuk memberi hormat kepada Buddha Sakyamuni
Hari Suci Waisak : Memperingati tiga peristiwa penting (lahirnya Pangeran Siddharta Gotama, Petapa Gotama mencapai penerangan sempurna, meninggalnya Buddha Sakyamuni)
Hari Suci Asadha : Memperingati saat pertama kalinya Buddha Sakyamuni memberikan khotbah setelah beliau menjadi Samma Sambuddha
Hari Suci Kathina : Sebagai ungkapan perasaan terima kasih umat kepada anggota Sangha yang telah menjalankan masa vassa selama tiga bulan di daerah mereka.
Menyikapi peristiwa penting keagamaan
Mengenakan kaca mata dan perasaan yang sama : Memandang suatu agama sesuai dengan pemahaman dan penghayatan para penganutnya
Menghormati peristiwa rohani agama lain
Menghadapi sikap ekstrim dengan cara yang bijak
Mengutamakan yang lebih penting: Ukuran suksesnya suatu perayaan tidak dilihat dari kemeriahan upacara
Topik VI : Komunikasi Pribadi dengan Tuhan
Objektif:
1. Berkomunikasi dengan yang adikodratil
2. Berwawanrasa dengan Tuhan (mengkomunikasikan perasaan)
3. Berkomunikasi secara online (dapat berlangsung terus, setiap waktu)
Doa sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan
1. Berdoa dengan meditasi (bentuk komunikasi yang sangat interens dengan Tuhan)
2. Pikiran dan hati harus kosong (bersih)
Simple Guidance for meditation
Arrange an appropriate time for meditation!
Take a seat on a chair or on a floor with an upright backbone!
Try to be relaxed, and leave out any tension!
Breath normarly!
Choose an object of attention or disregard it at all (zero mind process)!
Not wander what you should do, but focus on your presence before God!
Tempat - tempat komunikasi dengan Tuhan dapat berlangsung
1. Rumah ibadat atau rumah doa
2. Tempat - tempat ziarah
3. Alam terbuka
4. Ruang tertutup
5. di sembarang tempat dan sembarang waktu
Buah hasil dari komunikasi dengan Tuhan
1. hubungan erat dengan Tuhan
2. kedamaian hati
3. withdrawal dan return
4. kekuatan spiritual yang baru
Konklusi
Communication with God is our emotional interact with Him.
This divine communication is more intensive. Yet, we can conduct it wherever, and in any situation we are (online).
The more online our communication with God is, the closer to Him we are, and more able to experience His presence in every step of our lives.

Topik VII : Mencintai dengan Tulus
Objectives :
To understand the main teachings of different religions about the great “love of God” to all of His creatures, including human beings.
To comprehend the command of God to love each other and to be willing to perform it in a more actual way.
God Loves Human Being
· Every religion believes that God blesses His Community, and keeps cherishing them whatever they are.
· Every religion believes that God has revealed a command to human beings to relish each other.
· Hence, though our religions are different, we have the same basic teaching; that is to care for each other
· The teaching of love unites us in the same spirit, namely willingness to feel affection for each other sincerely.
Pemahaman Islam : Bismillahirrahmanirrahim (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang)
o The love of God to human kind is manifested by His shortly Qur`anic verse that Muslims usually read when they start doing something, including when they begin reciting the Qur’an : “Bismillahirrahmanirrahim” (in the name of Allah, the beneficent the merciful).
o This basmallah recitation is mentioned in every chapter of the Qur’an; there are 114 chapters in the Qur’an.
o The love of God to all of universe, including human being, is boundless. God loves all.
Pemahaman Kristen : Cinta Tuhan yang begitu besar terwujud dalam diri Yesus Kristus, yang rela menderita dan mati demi manusia
o The love of God exists in the soul of Jesus Christ, who was willing to suffer from death for the shake of human kinds.
o John 3: 16 explains about this love: “For God loved the world so much that He gave His only Son, so that everyone who believes in Him may not die but have eternal life”.
o Due to an immense love of God, we call Him: “God is love…” (I Johannes. 4:16).
o Due to His death and resurrection, He paved the way of safety for all human kinds.
Pemahaman Hindu : Digambarkan dalam sifat Brahman (Tuhan Pencipta), yang mencintai seluruh ciptaan (bukan hanya manusia)
o The nature of God as a Creator depicts that He is the source of power. This divine character implies God’s tremendous affection to each of His creatures.
o God loves all of His creatures, including human being, fauna, and flora.
o God creates animals and plants as resources for the lives of human beings. It is the sign of love from God to Human kinds.
Pemahaman Buddha : Buddha terlahir karena kasih sayang kepada dunia, untuk kepentingan, kesejahteraan dan kebahagiaan para dewa dan manusia
o Buddha was born because of his love to this earth for the benefit of gods and human being
o Due to his success in reaching a perfect enlightenment, Siddharta Gotama was able to find a way of freedom for human being, namely “Noble eightfold path” (right view, right intention, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, and right concentration).
o The presence of Buddha has paved the path of liberation (safety) for human being. That is a proof of God’s love to Human kind.
Perintah untuk mencintai
Islam: Belumlah sempurna iman kalian sebelum kalian mampu mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri
Kristen: Aku memberi perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi
Hindu: Kemampuan manusia untuk mencinta menunjukkan bahwa setiap model cinta itu perlu diwujudkan
Buddha: Korbankanlah dirimu, itu adalah kewajibanmu sendiri; jangan menunggu perintah orang lain.
Wujud penghayatan cinta tulus dalam kehidupan sehari - hari
Peka terhadap penderitaan sesama (miskin dan penganggur; cacat fisik, mental, sosial; tertimpa bencana alam atau kecelakaan; mengalami penganiayaan; sedang menderita penyakit, tekanan, ancaman, dsb)
Tidak menyebabkan orang lain menderita (pasif)
Mengantisipasi masa depan (aktif-Proaktif)

Tidak ada komentar: